• a fanfiction — Grim Reaper at “In Between” Dimension

felinecie
6 min readMay 18, 2024

--

Bahkan di dunia kematian pun tetap ada konflik yang sangat lucu seperti ini karena masalah kekuasaan.

https://id.pinterest.com/pin/142144931962160993/

“Selamat datang di In Between Gate. Tolong konfirmasi identitas Anda dan pindai mata kanan Anda pada scanner.” Suara robot wanita menggema memenuhi ruangan yang sepanjang netra memandang hanyalah hamparan putih berkilauan. Pintu gerbang biru menjadi satu-satunya warna paling kontras di tempat itu selain pakaian serba hitam milik seorang pria yang terlihat berdiri dengan jengah tepat di depan pintu gerbang tersebut.

Ia menghela napasnya sebelum berkata, “Agen 03 CB97. Charlie, Bravo, 97.” Pria itu kemudian membungkukkan tubuh untuk memindai bola matanya pada scanner sesuai instruksi.

Sedetik setelahnya terdengar suara kekehan ceria namun canggung khas robot yang membuat pria dengan identitas Agen 03 CB97 itu semakin menghela napas dalam-dalam.

“Hai, Channie! Akhirnya kau pulang! Silahkan masuk!” Pintu gerbang biru pun terbuka seiring dengan berakhirnya ucapan ceria si Robot yang diabaikan. Agen 03 CB97 segera membawa langkahnya dengan bersungut-sungut menuju ke sebuah ruangan yang rutenya sudah ia ingat di luar kepala.

Ia membuka pintu kayu — yang warnanya senada warna pintu gerbang — di ruangan tersebut dengan kasar, menghasilkan rangkaian umpatan dari seorang pria lain yang berada di dalam sana dan sebelumnya tengah fokus pada layar monitor di atas meja.

“Shit! For fuck’s sake, what’s your problem, Chris?! That annoying habit of yours, really. Apa kau tidak bisa mengetuk pintuku seperti manusia normal pada umumnya?”

“Benar. Aku tidak bisa! I’m not even a human, shithead!” Agen 03 CB97 alias Channie alias Chris; berhenti di depan meja si pemilik ruangan dengan kedua tangan terlipat di depan dada, salah satu alisnya ia naikkan ke atas, mencoba untuk memberi tahu bahwa ia sedang berada dalam suasana hati yang buruk. “Coba kau katakan padaku bagaimana caranya aku bisa bersikap normal setelah kelakuan gilamu itu, Brian?!” Pria yang ternyata bernama Brian ikut menaikkan salah satu alisnya, kebingungan.

“Jangan pura-pura tidak mengerti! Apa maksudmu memberiku kasus kematian mutilasi lagi, hah?! Kau tahu aku tidak suka menangani kasus seperti itu!”

“Oh. Jadi kau sedang membicarakan tentang itu — ”

“Oh? Kau masih berani bilang ‘Oh’ di saat seperti ini?”

“Chris, tenanglah. Akan kujelaskan — ”

Brian sontak berdiri dari tempat duduknya saat Chris tiba-tiba menjulurkan tangan untuk meraih tubuhnya, mereka pun berakhir dengan sesi kejar-kejaran memutari meja masih dengan melanjutkan perdebatan yang tertunda.

“Come on, Chris! Kau tahu sendiri aku hanya menjalankan perintah dari dimensi After Life, mereka yang menulis bagaimana jalan kematian seseorang, bukan aku!” Brian berteriak dengan nada memohon. Chris masih tidak menyerah, ia tetap memutari meja untuk mencoba menangkap Brian. “Tapi kau bisa mengajukan pengubahan agar aku tidak menangani kasus mutilasi lagi seperti yang kau lakukan sebelum-sebelumnya!”

“Aku tahu! Tapi aku tidak bisa!” Mendengar hal itu Chris langsung menggebrak meja.

“Why?!”

Brian mengangkat tangan kanannya setara dada, menunjukkan telapak tangannya pada Chris, sebuah tanda agar pria itu berhenti mengejarnya sementara ia mencoba untuk menormalkan deru napas.

“Ayo kita duduk dulu. Akan kujelaskan semuanya padamu, Chris.” Yang diajak bernegosiasi tak terlihat tertarik sedikitpun, raut wajahnya masih berkerut masam. “Ini semua berkaitan dengan para Grim Reaper lain selain dirimu.” Ucapan tersebut akhirnya berhasil menarik perhatian Chris.

“Duduklah dulu, dan tolong berjanji bahwa kau tidak akan memberiku headlock lagi seperti terakhir kali.” Brian menyentuh lehernya dengan was-was.

Beberapa menit kemudian ruangan tersebut diisi dengan celotehan Brian yang memberi penjelasan kenapa ia tidak bisa membantu Chris lagi seperti sebelum-sebelumnya dalam melakukan permohonan pengubahan daftar jiwa manusia yang harus dijemput yang sudah ditetapkan oleh dimensi After Life.

Intinya, para Grim Reaper lain yang bekerja di dimensi In Between — tempat di mana jiwa manusia akan ditampung sementara waktu sebelum dilepaskan ke After Life — melakukan protes karena mereka merasa tidak adil dengan perlakuan istimewa yang diberikan kepada Chris, yaitu karena ia dapat mengajukan pengubahan daftar jiwa yang harus dijemput lewat pemimpin dimensi In Between, Brian, jika di dalam daftarnya ia mendapat tugas untuk menjemput jiwa manusia yang meninggal karena mutilasi. Semua itu karena semasa mereka masih menjadi manusia, Brian dan Chris merupakan sahabat dekat, setidaknya hanya itu yang para Grim Reaper lain ketahui.

Protes tersebut akhirnya membuat pemimpin dimensi After Life mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada lagi Grim Reaper yang diperbolehkan untuk mengubah daftar jiwa yang harus dijemput, tak peduli sudah berapa lama mereka menjalankan tugasnya.

“Lelucon macam apa itu?!”

“Tenanglah, Chris!”

“Pemimpin baru di dimensi After Life itu terlalu besar kepala! Aku sudah ratusan tahun lebih dulu menjalankan tugas di tempat ini dibandingkan dengan dia!”

“Chris!”

“Apa kau tidak merasa bahwa hal ini sungguh lucu, Brian? Seorang pemimpin baru yang terpilih karena relasi bisa seenaknya mengubah aturan dan menginjak-injak kita seperti ini! Apa dia pikir aku mendapatkan hak istimewaku secara cuma-cuma di masa lalu?”

Brian menyentuh pundak Chris sembari berkata, “Aku tahu kau kesal, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dimensi After Life tetap yang paling tinggi kedudukannya jika kau lupa, tak peduli siapa pun itu pemimpinnya.”

Chris terdiam sejenak, raut wajahnya yang semula kusut perlahan dihiasi oleh ekspresi tak percaya dengan kedua sudut bibir tertarik ke atas membentuk senyuman sinis. “Fuck! Bahkan di dunia kematian pun tetap ada konflik yang sangat lucu seperti ini karena masalah kekuasaan. What a joke.”

Brian ikut tersenyum prihatin sambil menepuk-nepuk pundak Grim Reaper paling senior dari yang paling senior di dimensi In Between itu.

“Sekarang lebih baik kau segera kembali ke dimensi manusia dan selesaikan tugasmu, Chris. Berapa banyak lagi jiwa yang harus kau jemput hari ini?”

“Sekitar 300.”

“What the fuck, Chris?!”

“What?”

“Itu masih delapan puluh persen lagi dari keseluruhan daftar milikmu hari ini! Kau gila, ya? Bagaimana jika jiwa-jiwa itu tersesat karena kau terlalu lama menjemputnya?”

“Well, that’s not my problem.”

“Chris!” Brian berdiri dari tempat duduknya. Chris juga melakukan hal yang sama tak sampai sedetik kemudian.

“Berhenti berteriak padaku! Ini salahmu, Brian! Kenapa kau meletakkan kasus mutilasi di urutan atas hingga membuatku harus buru-buru menghampirimu di sini seperti ini, hah?!”

“Sudah kubilang bukan aku yang mengurusi daftar itu!”

“Whatever, Brian. Whatever.” Chris berpura-pura mengorek lubang telinganya sembari membawa langkahnya untuk keluar ruangan.

“Oh, dan juga,” Chris memutar kembali tubuhnya untuk menatap Brian, “tolong ganti protokolmu di gerbang masuk dan semua sambutan menjijikkan dari robot anehmu itu! Yang benar saja aku harus terus menerus memindai bola mataku dan mendapat sambutan menjijikkan yang sangat canggung itu setiap kali aku ke sini.”

Kali ini Brian melipat kedua tangannya di depan dada, ekspresinya terlihat sangat tersinggung. “Don’t insult my baby like that! Dia itu ciptaan terbaikku di sini! Memangnya kau pernah menemukan robot lain secanggih milikku di dunia kematian ini?”

“Dan juga jangan merasa paling istimewa! Bukan hanya kau yang mendapatkan sambutan hangat seperti itu dari robotku, Chris! Semua Grim Reaper yang datang ke sini untuk menyerahkan laporan juga mendapatkan sambutan yang sama!”

“Poor them.” Gumam Chris yang luput dari pendengaran Brian. Ia pun segera meninggalkan ruangan itu sambil berdecih.

Meskipun amarahnya tentang keputusan pemimpin baru dimensi After Life belum sepenuhnya mereda, setidaknya ia masih punya kegiatan lain untuk menyibukkan dirinya hari ini, yaitu menjemput jiwa-jiwa manusia dalam daftarnya yang mungkin saja beberapa dari mereka sudah tersesat seperti ucapan Brian.

Tak ada gunanya juga mengumpati para petinggi dimensi After Life, mereka adalah penguasa di dunia kematian, tidak ada yang bisa membantah mereka, dan Chris masih ingin menjadi seorang Grim Reaper dibandingkan dengan membusuk seperti jiwa-jiwa manusia malang yang terbang ke tempat itu.

“Selamat datang di In Between Gate. Tolong konfirmasi identitas Anda dan pindai mata kanan Anda para scanner.” Suara robot wanita yang dibenci Chris kembali menyambutnya saat ia berdiri di depan pintu gerbang. Meskipun dengan menghela napas lelah sekali lagi, Chris tetap melakukan instruksi dari robot wanita tersebut karena itu adalah satu-satunya cara agar pintu gerbang terbuka.

“Agen 03 CB97. Charlie, Bravo, 97.”

Tepat setelah Chris memindai bola matanya pada scanner, robot wanita itu pun terkekeh canggung khas robot seperti yang ia lakukan saat Chris datang sebelumnya. Dalam hati ia kembali mengumpati apapun itu program yang ditanamkan oleh Brian pada karya kebanggaannya tersebut.

“Hai, Channie! Selamat bertugas! Aku akan merindukanmu!”

“Fuck you.”

— felinecie, 240519 sun.

CUAP-CUAP :

Cerpen kali ini aku tulis sebagai syarat buat ikut Giveaway CANGCUT yg diadain sama Kak @/inyoblingbling di Twitter/X 😭

https://x.com/inyoblingbling/status/1790972220795412516

Terlepas dari menang atau enggaknya nanti aku cuma mau bilang kalau aku sangat menikmati proses menulis cerpen ini😆 udah lama banget pengen nulis sesuatu yang temanya begini tapi bingung bikin nama karakternya wkwk aku kalo mikirin karakter tuh bisa berjam-jam dan berakhir udah gak mood nulis lagi wkwk eehh tiba-tiba ada yg ngadain Giveaway yg syaratnya harus nulis cerpen dengan Bang Chan & Young K sebagai karakternya jadi yaudah gasss aja gasieee😂

Kalo kebetulan ada yg gak tau…

Bang Chan = Christopher Bang

Young K = Brian Kang

UPDATE [240523, thu)

JENG JENGGG Cerpen ini menang GA cangcut yg aku maksud di atas sebagai Juara 2 donggg wkwkwkwk buat seru-seruan aja padahal tapi ternyata menang woyyy dan sekarang aku dapat hadiah cangcut😭✨

httpsa://x.com/inyoblingbling/status/1793636454976876917

--

--